Perbedaan Agama Kristen dan Agama Kristen Katolik

10 Perbedaan Kristen dan Katolik

Agama Kristen yaitu agama monoteisme. Mereka mempercayai Allah Yang Esa. Kendati mereka “membagi” Allah dalam tiga pribadi, yaitu Bapa (Sang Pencipta), Putra (Yesus Kristus, Yang maha kuasa menjelma manusia), dan Roh Kudus (Yang pada hati manusia). Ketiganya konsisten satu kesatuan atau disebut Trinitas.

Agama Kristen pecah menjadi tiga aliran gereja, sebab perbedaan anggapan para pengikutnya. Antara lain Kristen Ortodoks, termasuk Kristen Koptik di Mesir; Kristen Katolik, dan; Kristen Protestan. Agama Kristen dan Katolik diumpamakan seperti banker dan player di meja baccarat online, terlihat berbeda tetapi kedua itu sama sama memberikan hasil yang sama

Perbedaan Kristen (Protestan) dan Katolik Sebagai berikut :

1. Paus

paus fransiskus

Di antara perbedaan Katolik dan Protestan yang paling nampak yaitu, umat Katolik mempunyai Paus, pemimpin tertinggi yang bertahta di Vatikan, Roma. Paus pertama yaitu St. Petrus, pemimpin 12 murid Yesus. Hingga dikala ini, telah ada 300-an Paus.

Paus dikala ini yaitu Paus Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI. Sementara Kristen Protestan tak mengakui/mempunyai pemimpin tertinggi. Padahal ini sekalian memicu perpecahan dan kemunculan Kristen Protestan pada Abad Pertengahan.

Saat Paus Leo X berkeinginan membangun gereja termegah sedunia, Basilika St. Petrus di Vatikan, dia mengerjakan hal-hal yang dianggap tak cocok dengan ajaran Kristen, yakni mengumpulkan dana pembangunan gereja, antara lain dengan memasarkan surat pengakuan dosa.

Padahal ini diprotes oleh Pendeta Martin Luther yang mempertimbangkan memisahkan diri. Mereka yang menjadi pengikut Martin Luther disebut Protestan.

2. Deutro-Kanonika

Kitab suci umat Kristen disebut Alkitab. Sementara Injil hanyalah beberapa kecil dari Alkitab yang khusus menyebutkan kehidupan Yesus. Tapi Alkitab umat Katolik lebih tebal, sebab ada tambahan 12 kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika.

Kitab-kitab hal yang demikian tak diakui kebenarannya oleh umat Protestan atas doktrin Purgatory, kawasan di antara surga dan neraka, atau disebut Api Penyucian.

3. Denominasi gereja

Dalam kebiasaan Katolik, orang awam dilarang menafsirkan kitab suci kecuali Magisterium, yakni para spesialis agama yang berkonsentrasi di Roma. Umat Katolik di semua dunia tinggal meniru penafsiran Magisterium. Meskipun ajaran Protestan mengizinkannya.

Dua kebijakan berbeda ini berpengaruh besar. Umat Katolik di semua dunia lebih bersatu sebab mempunyai satu anggapan yang sama seputar kitab suci. Sehingga umat Katolik tak terbagi-bagi menjadi sebagian aliran dan denominasi seperti umat Protestan.

Ucap saja GPIB, Pantekosta, Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak (HKBP), Adven, dst. Jikalau umat Katolik dapat datang ke gereja manapun di semua dunia, karenanya berbeda dengan umat Protestan yang mungkin seumur hidupnya cuma datang ke satu gereja yang sama.

4. Hierarki gereja

Dalam kebiasaan Katolik, terdapat hierarki pemuka agama. Dari romo/pastur, uskup, kardinal, dan paus. Otomatis, terjadi hierarki dalam gereja mereka, yakni kapel (gereja kecil), gereja paroki (daerah pastur), katedral (daerah uskup/kardinal), dan basilika (daerah paus).

5. Para Kudus (Saint)

Nama-nama orang Kudus umumnya diterapkan sebagai nama gereja Katolik (mis: Gereja Santa Maria dan Gereja Santo Petrus). Atau nama baptis, umumnya diakhiri -us: Petrus, Paulus, Fransiskus. Meskipun umat Protestan memakai nama-nama nabi: Abraham, Samuel, Daniel.

6. Sakramen

Sakramen

Sakramen yaitu wujud upacara suci yang semestinya dikerjakan umat Kristiani sepanjang hidupnya. Gereja Katolik mengakui 7 sakramen, yakni Baptis (masuk Kristen), Krisma (dikasih dikala menginjak remaja), Ekaristi (yang awam dikerjakan di gereja tiap-tiap hari Pekan), Imamat (pentahbisan menjadi pastor), pernikahan, pengakuan dosa, dan pengurapan (dikasih dikala sakit parah dan hampir meninggal).

Sementara dalam gereja Protestan, cuma mengakui dua sakramen, yakni Baptis dan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan tak dikerjakan tiap-tiap hari Pekan, tetapi pada perayaan hari-hari besar saja.

7. Biarawan/ti

Dalam kebiasaan Katolik, cuma laki-laki yang boleh menjadi pastur. Meskipun dalam Protestan, bagus laki-laki ataupun perempuan, dikasih hak yang sama menjadi pendeta, padahal kita lebih tak jarang memperhatikan pendeta laki-laki.

Dalam Katolik, wanita yang berkeinginan memberi tahu hidupnya bagi Yang bisa menjadi suster/biarawati. Prasyarat menjadi suster sama dengan persyaratan menjadi pastur, yakni tak boleh menikah. Seorang suster mesti menutup auratnya dan menggunakan kerudung.

8. Pengultusan Maria

Pengultusan Maria

Umat Katolik benar-benar mengkultuskan Bunda Maria, ibunda Yesus. Dalam ajaram Katolik ada rosario, semacam tasbih dengan liontin salib, dan berziarah ke Goa Maria tiap-tiap bulan Mei dan Oktober. Sementara umat Protestan menolak pengultusan kepada Maria.

Gereja Katolik dihiasi patung-patung Yesus, Bunda Maria, santo/santa, sampai patung malaikat, sebagai visualisasi. Meskipun umat Protestan mengharamkan penerapan patung sebab dianggap berhala. Cuma ada sebentuk salib awam, tanpa tubuh Yesus.

9. Perkimpoian

Pemuka agama Katolik dari pastur sampai paus tak boleh menikah, membujang seumur hidup (disebut hidup selibat). Padahal ini dilegalkan supaya mereka dapat berfokus kepada ajarannya. Meskipun dalam kebiasaan Protestan, pendeta diperkenankan menikah.

Dalam kebiasaan Katolik, pernikahan cuma boleh terjadi sekali seumur hidup, selain bila ditinggal mati pasangannya. Sementara dalam ajaran Protestan malah, perceraian benar-benar tak diinginkan.

10. Peribadatan

Peribadatan umat Katolik disebut misa, sementara peribadatan umat Protestan disebut kebaktian. Keduanya berbeda dalam hal isi ataupun tata sistem progresnya, kendati sama-sama dikerjakan pada hari Pekan.

Umat Katolik berdoa membikin petunjuk salib dengan telunjuk kanan meraba dahi, dada, bahu kiri, bahu kanan, secara urut. Sementara umat Protestan cuma berdoa awam.